Tempat pencucian kendaraan dan kafe di bilangan Cinere, Depok, Jawa Barat, ini awalnya nampak biasa saja. Kondisinya apik dan bersih.
Saat tiba, kita disambut dengan senyum hangat dan gerak tangan dari pelayan. Ternyata seluruh pekerjanya merupakan penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu. Namanya Deaf Cafe and Car Wash.
Hanya suara mesin pompa dan semburan air tekanan tinggi buat membersihkan kendaraan kotor dominan terdengar. Pelanggan bisa mampir ke kafe sembari menunggu kendaraan mereka dicuci. Tak ada percakapan di antara para pekerja.
Sang pemilik, Dissa Syakina Ahdanisa (26), sengaja mempekerjakan penyandang tuna rungu. Cita-citanya membangun bisnis dengan memberdayakan penyandang disabilitas.
Tidak mudah mempekerjakan penyandang tuna rungu. Namun, Dissa merasa hal itu menjadi tantangan.
Dia juga belajar bahasa isyarat buat berkomunikasi dengan para pegawainya, salah satunya bernama Septi.
Mereka bekerja dalam sunyi, tanpa kata.